Jumat, 21 Agustus 2015

KOPI

SEBUAH  air berwarna gelap di wadah gelas bening, kuseruput. Ia bernama Kopi.
"Selamat Pagi, Tuan," ia menyapaku dengan senyum sumringah.
Aku mengangguk dan meresponnya, "Selamat pagi, Wahai, Kopi. Mohon maaf jika kelak.aku menyeruputmu."
Ia kembali tersenyum, ,"Dengan senang hati, Tuan. Silakan.Semoga silaturahim kita terjaga dengan sarat makna dan berfaedah."
"Aamiin.. ".
,Sungguh mulia Kopi ini. Dan ia tampak sangat ikhlas.
Adakah manusia semulia dan seikhlas kopi tersebut saat ini?

Tidak ada komentar: