Jumat, 21 Agustus 2015

KISAH INSPIRATIF : TENTANG PROSES KREATIF MENULIS

KISAH INSPIRATIF
Dulu, semasa saya masih aktif jadi penulis (1992-2002), tulisan yang saya hasilkan dan kirimkan ke media massa (surat kabar atau koran), melalui proses yang tidak gampang dan jelas sangat berat...
Mesin tik yang jadi teman setia saya kala itu, selalu dalam keadaan ready dan standbye...Almarhumah Ibu saya sangat mengerti, tak mengganggu posisi "mesin tik" tersebut...
Proses kreatif untuk menulis, sangat berat dan butuh konsentrasi tinggi waktu itu.
Membuang kertas ke tong sampah -- ketika tulisan yg diketik salah--- adalah hal yang lumrah setiap menghasilkan karya, sehingga apa yang ditulis itu menjadi hafal....karena mengetik lagi lembaran yang salah tersebut...
Saking hafalnya, meskipun sejak 2002 sudah mempensiunkan diri atau sudah tidak lagi mempublikasikan karya-karyanya, namun sisa-sisa jiwa kepenulisan dalam diri seakan belum lagi berakhir...
Karena telah menyatu dan terbiasa, setiap inspirasi langsung ditumpahkan ke kertas dengan memainkan tuts tuts mesin. tik...
Yang menarik, ketika berkuliah di Fakultas Hukum --di saat teman teman sibuk berkutat dengan pelajaran ilmu hukum--- saya justru asyik sibuk menulis bidang sastra : Puisi, Cerpen, Esai dan Resensi Buku. Dan di akhir kuliah sebelum lulus dan meraih sarjana hukum, barulah saya mulai menulis artikel opini bidang hukum dan politik)....
BANDINGKANLAH DENGAN PARA PENULIS DI GENERSI SAAT INI, YANG DENGAN MENGGUNAKAN LAPTOP, KOMPUTER PC, GADGET,IPAD, YANG BISA SANTAI MENYIMPAN DALAM MEDIA YANG CUKUP CANGGIH..
PARA PENULIS SEKARANG MENULIS DENGAN CARA .SANGAT INSTAN... MENGIRIM KE MEDIA MASSA TAK.LAGI VIA POS TAPI.VIA E-MAIL...
TETAPI, KUALITAS MENULIS PENULIS GENERASI SEKARANG JUSTRU ---MOHON MAAF---- LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN GENERASI PENULIS "MESIN TIK"'''

Tidak ada komentar: