Profil

Udho Hendra , atau Hendra Idris (Hendra Idries), lahir di Padang, 19 Maret 19..., telah pernah mencoba jadi Karikatur/ Kartunis semasa SMP, menulis cerita stensilan, cerita lucu (pada zaman Novel "Lupus" popluer), pernah menjadi Juara II Lomba Cerpen yang diadakan sekolah semasa SMA.
Mulai 1992 telah mempublikasikan karya-karya berupa Cerpen, Artikel, Opini, Puisi/ Sajak, Esai, Kolom, Komentar, Resensi Buku di pelbagai media massa lokal dan nasional di Harian Haluan, Harian Singgalang, Harian Pagi Padang Ekspres (Padang), Harian Waspada, Harian Analisa (Medan), Harian Republika, Tabloid Aksi ( Nasional), Gema Justisia (Koran Kampus), KMS - Singgalang (alhamdulillah, beberapa tulisan masih disimpan klipingnya hingga saat ini).
Pada tahun 2002, telah mempensiunkan diri dari dunia kepenulisan fiksi dan non fiksi -- meski masih menyimpan sejumlah obesi, antara lain : menulis di Harian Kompas, Media Indonesia, ingin menulis buku tentang bidang hukum, ingin menulis Novel--- yaitu semenjak diangkat menjadi Notaris (2003 dilantik) dan PPAT (2008 dilantik)..
Lulusan SD N 2 Alang Lawas, Padang, SMP 4 Padang, SMA Adabiah, Fak Hukum Unand dan Program Spesialis Notariat Universitas Sumatera Utara, Medan  (Setingkat S 2) ini, selain Notaris/ PPAT juga Staf Pengajar (Dosen Luar BIasa) di Program Pascasarjana Prodi Magister Kenotariatan Fak Hukum Unand sejak 2011 sampai sekarang. Menjadi Anggota Majelis Pengawas Daerah (MPD) Notaris sejak 2012 sampai sekarang.
Dalam Organisasi, sempat menjadi Wakil Ketua Lembaga Hukum dan HAM Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sumbar 2005-2010, Kini , menjadi Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Notaris Indonesia Sumbar, 2013-2016.
Keinginan come back menulis dari pelbagai rekan penulis masa lalu, masih tetap ada, tetapi butuh waktu untuk beradaptasi.
Alhamdulillah, sisa-sisa menulis masa silam, masih tersalur di dunia Social media (facebook, twitter, menulis di blog).
Prinsip Menulis : "Percaya, bahwa dengan menulis, hidup semakin hidup. Dengan menulis, orang bakal bisa menjadi besar dan terkenal serta populer. Karena dengan menulis, sejatinya banyak pesan bermanfaat dan berguna untuk kebaikan sesama manusia, semoga senantiasa dikenang, walau penulisnya telah wafat, dan hanya sekadar meninggalkan secuil warisan karya".

Tidak ada komentar: