Minggu, 30 Agustus 2015

PUISI : TARIANMU ITU

TARIANMU ITU

Puisi Udho Boy Hendra

bila sedang bermenung
kuacap memandangmu
dan engkau menari-nari  berpendar, memutari seluruh stage yang beriak dan basah

jika lagi gulana
kuselalu jumawa tatkala sesekali kauselontorkan wajahmu yang jernih
menyambut kedatanganku
dan kau kembali meliuk-liukan tubuhmu nan sintal itu

ketika kudengar kau telah tiada
kuhanya mengumbar kesedihan

dan kolam tempat hidupmu pun kini raib dan berganti dengan tumpukan ketamakan seorang yang membenciku
aku tak lagi menyaksi tarian-tarian dan liuk-liukanmu itu
wahai ikan koi-ku

engkaukah bagian masa lampau yang masih tersisa?

padang, 30.08.2015 jam 12.52 seusai makan siang di sebuah rumah makan

PUISI : AMPAS SEBUAH NEGERI

AMPAS DI SEBUAH NEGERI

Puisi Udho Boy Hendra

di sebuah negeri menggerombollah  bergunduk sampah, mengeras dan melulu membusuk. saban hari menusuk hidung sesiapa berharap agar kian eliminir dan terberangus. tapi apa nyana? hanya setriliun  asa hanya senadir tingkah
: kamuflase menafikan realitas bahwa ampas itu semakin membukit dan menyesakkan jarak pandang.suatu masa, seorang perempuan memerintah seorang laki-laki entah siapa, dan berujar:"Kaubakar gundukan itu, sekarang juga!"
bertriliun-trilun pinta dan harap hanya imitatif dan permisif bagi makhluk di negeri itu

ampas  itu kian menyampah
tapi kapan musnah?

:tanyalah pada penguasa yang sedang memerintah

padang, 30.08.2015 pukul 10.00 wib

Minggu, 23 Agustus 2015

PUISI : MELEWATI FAJAR

MELEWATI FAJAR

Udho Boy Hendra

kau tiba setelah berbilang masa aku tak lagi mengingatmu, mungkin tiada berhingga
: padahal kau selalu ada

dulu kau kusonsong  saat malam pamit
lalu menyambutmu dengan sinar pesan sang surya
ketika kausingsingkan lengan
kau hidang kehangatan di wadah cahaya yang hendak kusantap
kauhamparkan embunmu
titik demi titik

: masih adakah rasa maafmu untukku, wahai fajar, yang melewatimu
begitu saja saban pagi?

padang, 09.06.2015 jam 06.13 WIB

PUISI : MENJILAT JELANTA

MENJILAT JELANTA

Udho Boy Hendra

di dapur itu kaugoreng ikan  yang menginap beberapa malam di dalam kulkas purba
kautuang jelanta sisa semalam
tanpa sesal
padahal bau amis mencucuk hidung para jiran
yang tak sabar menumbuk dinding
hingga memekakkan jiwa raga

tetamu menunggu di ruang yang tersekat rikuh
terkekang kerakap
yang pengap
memenggal rasa sabar

: mengapa engkau biar mereka
memekik sembari menderitkan sofa lusuh?
sedangkan di sudut hati yang risau  seakan kaujilati jelanta
yang semakin gelap  dan.berwarna
legam

padang, 07.06.2015 jam 23.23 WIB

PUISI :'MENGOKANG LARAS

MENGOKANG LARAS

Uda Boy Hendra

I
laras yang kaukokang
kauletuskan membidik kepalsuan
mengarah pada tubuh kemunafikan
: menembus jiwa keserakahan!

II
dan selongsong peluru pun menembus  tangis keberpura-puraannya
sebelum ia
menggerumas jeritan  imitatif
: biarkanlah darahnya memuncrat !

III
kautembak saja  kezaliman yang telah ia pertontonkan
: karena ia celeng di belantaramu

sesungguhnya!

padang, 10.06.2015

Sabtu, 22 Agustus 2015

PUISI : DUSTA SANG MALAM

PUISI

Udho Boy Hendra

usahlah kaumuncratkan
tentang parade kegundahan tentang cahaya
:bahwa cahaya tak mungkin berdusta

akhiri tentang celoteh mengenai temaramnya sinar
: bahwa sinar mustahil berbohong

entaskan bejibun dusta terhadap temaram sinar dan cahaya
: "malam, usaikan ocehanmu.yang imitatif dan agitatif!"

ketika bulan memancar senyum
malam semakin larut
menafikan
semburat nur

padang, 22.08.2015 jam 21.06 wib

PUISI : SEPENGGAL RUANG WAKTU

Puisi


sejumput waktu yang hilang, di.mana
ruang untuk memeluk peluang

segumpal masa telah lenyap, di mana
rongga buat mendekap rasa
telah terpenggal

di mana sejumput masa
dan di mana segumpal waktu?

bahwa masa dan waktu adalah
sepenggal ampas yang ditelan
kedustaan yang kaupawaikan
saban detik, menit, jam, hari, minggu dan bulan

dan
melulu
biarlah belalu
ndilala saja

padang, 22.08.2015

Jumat, 21 Agustus 2015

BILA AJAL TIBA

Renungan:
Saat ajal tiba, lepaslah semua jabatan, harta, kebanggaan DUNIA kita...
Ketika jasad kita dimandikan, keluarga terdekat berusaha menutupi aib kita...

Kita hanya pergi menghadap Allah SWT dg sehelai kain kafan, ditanam, ditimbun oleh tumpukan tanah...dan setelah itu para pelayat meninggalkan kita sendirian.
Tinggal lah kita dalam ruang gelap, pengap dan sempit. ..
Meninggal tdk menunggu tobat... Maka sebelum terlambat..bertobatlah. .JANGAN TUNDA!
BILA AJAL TIBA TAK GUNA PENYESALAN...

BACALAH AL QURAN DI SELA SELA KESIBUKAN

Para Sahabatku...
Sekadar mengingatkan....
Di sela sela kesibukan bekerja, mengais rezeki, utk keluarga, dengan ikhlas, teruslah beribadah, sempatkanlah waktu longgar Para Sahabat utk membaca Al Quran, di mana saja, minimal setelah shalat 5 waktu atau minimal sekali dalam sehari.
Jangan sia-siakan waktu Para Sahabat, hanya asyik mengutak atik HP, membuka, aplikasi FB, BBM, Whats Apps, Line, We Chat, Insta Gram, Path, Sejumlah Games, menghabiskan waktu tertawa tawa, senang senang, senyum-senyum sendiri, sembari tidur-tiduran, dll..

Sudahkah Para Sahabat menginstal aplikasi Al Quran di Play Store, Handphone Para Sahabat????
Buka HP, habiskan waktu membaca Al Quran.... di manapun Para Sahabat berada.
Dan saat di rumah, baca kembali Al Quran yg ada di rumah....
JIka bukan sekarang, kapan lagi....?
Sadarlah.... ! Tobatlah....! Mulai sekarang!
Semoga bermanfaat..!!!

HADAPI PARA PENGHUJAT DENGAN HAL POSITIF

Para Sahabatku,
Siapapun meremehkan, menghina bahkan menghujat Para Sahabat, jangan lawan dan jangan down.. Karena, saat itulah Para Sahabat "Bangkit Tanpa Beban". Lakukan sesuatu yang positif, dan saatnya Para Sahabat membuktikan kepada Para Penghina, atau Para Penghujat, bahwa Para Sahabat 'benar' di hadapan Allah Swt....
Sebaliknya, saat siapapun yang memuji-muji dan/atau menyanjung Para Sahabat, jangan "Lupa Diri". Bersegeralah "Mewawas Diri", karena Para Sahabat, akan dihadapkan kelak oleh sejumlah upaya untuk menghancurkan Para Sahabat (secara implisit) dan Mencaci Maki Para Sahabat suatu ketika.
Maka yakinkan Para Pemuja, dengan segala kerendahan hati Para Sahabat bahwa kita berjalan di jalan kebenaran atas izin Allah Swt. Jangan eforia dan jumawa.

Salam Semangat!
Udho Hendra.
12 April 2015
Para Sahabat,
Jangan pernah mendoakan yang jelek/buruk terhadap seseorang. ---sebejat apapun dia, sesalah apapun ia, sebesar apapun ia telah melukai hati Para Sahabat--- karena dengan doa yg jelek/buruk pada seseorang itu, secara langsung akan berpindahlah dosa orang itu kepada Para Sahabat.
Maka, berdoalah yg baik pada orang itu, supaya ia bertobat dan dibukakan pintu rahmat oleh Swt.

Semoga bermanfaat.
Jika berkenan, silakan share.
Salam Semangat!
Udho Hendra
13 April 2015

MANFAAT DONOR DARAH

Sudah hampir 25 kali donor darah sejak 2007 (rata-rata 3 kali setahun) hingga kini, ada beberapa manfaat yang saya pribadi rasakan, setelah donor, antara lain :
1. Jarang mengkonsumsi obat kimia bila mengalami sakit atau demam ;
2. Berat badan relatif seimbang:
3. Tensi alhamdullilah relatif normal (rerata. 90/120);
4. Terasa munculnya darah baru setelah mendonorkan. (1 kantung tiap donor);
5. Semakin segar;
6. Keinginan donor 3-4 bulan selalu ditunggu;
7. Mendapatkan penghargaan dari PMI secara bertingkat : 10 kali, 25, kali, 50 kali, 100 kali;
8. Mendapat perlakuan istimewa jika suatu waktu menderita sakit lalu butuh darah;
9. Kepuasan setetes darah bermanfaat menyelamatkan nyawa sesama.

Bagi Anda yang sehat jasmani rohani, kenapa tak berpikir melakukan hal serupa.?
Bayangkan jika Para Sahabat, saudara Para Sahabat, atau Sanak Famili Para Sahabat, teman Para Sahabat, sangat membutuhkan darah..... Apa yang Para Sahabat lakukan??
Banyak orang kalang kabut, tatkala peristiwa buruk (saat butuh darah)....
"Prosentase kebutuhan akan darah tiap hari lebih tinggi ketimbang persediaan darah atau kesadaran utk melakukan donor, " tukas seorang petugas PMI.
Semoga status ini menginspirasi bagi para calon pendonor lain.

JAUHI DARI RASA AMARAH, DENDAM DAN SAKIT HATI PADA YANG MENDZHOLIMU,

JAUHI DARI RASA AMARAH, DENDAM DAN SAKIT HATI PADA YANG MENDZHOLIMU, LALU MAAFKANLAH
Para Sahabatku yang Dimuliakan Allah Swt,
Jika kita didzholimi orang lain, bersabarlah. Tegaslah membentuk hubungan yang baik. Jauhi orang yang berperangai buruk, dan bersamalah orang yang baik, agar bisa selalu tolong menolong dalam kebaikan. Hilangkan amarah, kebencian dan dendam. Janganlah membalas dengan keburukan dan maafkanlah mereka, dengan setulus-tulusnya maaf, dan hanya kepada Allah-lah sebaik-baik penolong dan pelindung bagi kita.
Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Ali Imran (3) : 159 yang artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (Q.S. Ali-Imran: 159)
Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda: “Tahukah kamu siapa yang bangkrut itu?”, mereka (sahabat) berkata: “Ya Rasulullah, orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya kesenangan dan uang” (kemudian) Rasulullah menjawab: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah orang yang datang (pada hari kiamat) membawa pahala sholat, zakat, puasa dan haji. Sedang (ia) pun datang (dengan membawa dosa) karena memaki-maki orang, mengumpat, memfitnah, memukul orang, dan mengambil harta benda orang (hak–hak orang), maka kebaikan-kebaikan orang (yang mendzolimi) itu diambil untuk diberikan kepada orang-orang yang terdzolimi. Maka tatkala kebaikan orang (yang mendzolimi) itu habis, sedang hutang (kedzolimannya) belum terbayarkan, maka diambilkan kajahatan-kejahatan dari mereka (yang terdzolimi) untuk diberikan kepadanya (yang mendzolimi), kemudian ia (yang mendzolimi) dilemparkan kedalam neraka (HR. Muslim)
Para Sahabatku yang Dirahmati Allah Swt.,
Jangan pernah berpikir untuk membalas dendam. Jika kebencian itu menyeruak segera alihkan, pikirkan hal yang positif bahwa kamu sedang diuji sabar oleh Allah, kamu sedang diuji untuk ikhlas, dan kamu yakin bahwa skenario Allah selalu indah. Walaupun kita merasakan sakit namun akan selalu ada kebaikan-kebaikan yang Allah siapkan untuk kita. Hilangkan kebencian dan keinginan untuk membalas karena Allah yang akan membalasnya, Allah Maha Adil. Tidak ada satu hal pun yang lepas dari pantauanNya. Tidak ada satu kejahatan pun atau perbuatan buruk apapun yang tidak akan dibalas oleh-Nya. Jika kita difitnah oleh orang lain dan didzholimi, maka adukan dan pasrahkan kepada Allah. Jangan kotori hati dan jiwa kita untuk balas dendam atau menyimpan kebencian, amarah dan sakit hati. Ikhlaskan semuanya kepada Allah.
Jadikan ALLAH, satu satunya penolong dan pelindung. Allah menjanjikan dalam Surah Al-Thalaq ayat 2 dan 3, “Barang siapa yang bersungguh-sungguh mendekati Allah (bertaqwa), niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar bagi setiap urusannya, dan akan diberi rezeki dari tempat yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal hanya kepada Allah, niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya.”
Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap memaafkan:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh”. (QS. Al-A’raf 7:199)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An Nuur, 24:22)
Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur’an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
… dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)
Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Yaitu orang2 yang menginfakkan hartanya ketika lapang dan sempit dan menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.” (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)
Memaafkan adalah amalan yang sangat mulia ketika seseorang mampu bersabar terhadap gangguan yang ditimpakan orang kepadanya serta memaafkan kesalahan orang padahal ia mampu untuk membalasnya. Memang sebuah kewajaran bila seseorang menuntut haknya dan membalas orang yang menyakitinya. Dan dibolehkan seseorang membalas kejelekan orang lain dengan yang semisalnya. Namun alangkah mulia dan baik akibatnya bila dia memaafkannya. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (Asy-Syura: 40)
Memaafkan kesalahan orang acapkali dianggap sebagai sikap lemah dan bentuk kehinaan, padahal justru sebaliknya. Bila orang membalas kejahatan yang dilakukan seseorang kepadanya, maka sejatinya di mata manusia tidak ada keutamaannya. Tapi di kala dia memaafkan padahal mampu untuk membalasnya, maka dia mulia di hadapan Allah Subhanahu wa ta’ala dan manusia.
Para Sahabatku yang Dirahmati Allah,
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Fushshilat ayat 34-35:
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (Fushshilat: 34-35)
Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan:
“Bila kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu maka kebaikan ini akan menggiring orang yang berlaku jahat tadi merapat denganmu, mencintaimu, dan condong kepadamu sehingga dia (akhirnya) menjadi temanmu yang dekat.
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan: ‘Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan orang beriman untuk bersabar di kala marah, bermurah hati ketika diremehkan, dan memaafkan di saat diperlakukan jelek. Bila mereka melakukan ini maka Allah Subhanahu wa ta’ala menjaga mereka dari (tipu daya) setan dan musuh pun tunduk kepadanya sehingga menjadi teman yang dekat’.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim 4/109)
Semoga Bermanfaat.
(Sumber : dikutip dari pelbagai sumber).

PADA RERIMBUN ILALANG YANG RENTA


Puisi


..dan gurat atma masih elastis menghempas hidangan kemesraan pada wadah semu

yang memberangus rikuh-rikuh rasa
yang memburangsang
sejumput waktu tersisa
membuncahkan amarah purba 
: di mana kilau akik yang kauasah itu?
"tak cukupkah dengan logam mulia untuk mengikat keangkuhanmu? " bertanyalah pada rerimbun
Ilalang yang renta
.sedangkan .di pematang purba, ada gubuk rindu yang mematut riak-riak sawah, memuncratkan mimpi tak berkesudahan.

padang, 16.04.2015

LABIRIN

... labirin petang di antara gores ampas sang surya menjelang pamit
: "masih adakah hari esok untukku?"
sang surya enggan menyahut
hanya bergeming
: "sungguh sinar yang tak pernah risau".

.demi mengurai labirin itu, sekadar mengungkap keberpura-puraan di kerakap yang masif
Mari berpuisi dan bersajak!
Puisi atau sajak itu enak. Nikmat. Lebih nikmat drpd es krim.. Atau lebih yummy drpd makan gulai kambing.. Nyam nyam...!
(sajak 12 tahun silam)

#Jika_sudah_asyik_nulis_sajak_jadi_lupa_makan
 — 

BERLOMBA LOMBA PADA BATU

.... masih berlomba-lomba menyembah pada "Batu"... mengoceh uang tanpa batas...bahkan hingga puluhan juta...?
....masih mau menghabiskan waktu berjam-jam 'menunggui' di tempat "asah batu ", kadang shalat lima waktu pun tinggal?
Berbisiklah iblis:"Sudah..tunggui aja, ntar batuny diambil orang lho. Nanti aja shalatnya..!"
Fenomena. .... seakan lebih menghamba pada batu ketimbang pada Allah Swt. .

Kecintaan pada batu secara berlebihan, bisa mengarah musyrik (apalagi bergantung pada benda mati itu)
Berhati-hatilah dg kesenangan sesaat. Jangan membuat Para Sahabat terperdaya!!

ADAGIUM YANG KELIRU : SENANG MELIHAT ORANG SUSAH

99 % Manusia saat ini, Senang Melihat orang Susah. ..
Dan Susah Melihat Senang....
Sehingga, ketika seseorang yang ia anggap susah itu suatu ketika TEGAR, TETAP TENANG, dan MENINGKAT.MULAI BANGKIT, ia panik, dan berusaha mempengaruhi oarang lain.... bahwa Orang yang Dianggap Susah itu Tetap Dicap Jahat...
Nauzubillah Minzaliq...

Mudah -mudahan kita termasuk ke dalam yg 1 % yaitu senang melihat senang, susah melihat orang susah.. tidak mau menjelekkan orang lain...
aamin, aamiin yaa rabbal 'alamiin
Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1(satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini, yang me LIKE status ini, serta yang menulis Aamiin di komen ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodoh (bagi yang belum dapat jodoh )untuk orang yang membaca dan membagikan status ini..
Aamiin ya rabbal'alamin

GUNAKANLAH DUNIA SOSIALITA UTK INFORMASI YANG POSITIF DAN BERMANFAAT

... SEMALAM masih terlihat Bintang Gemintang berjejer dan berpencar-pencar di seantero angkasa ; menemani Sang Rembulan yang asyik sendirian : berjibaku menyinari bumi di "bulan sempurna"(bulan purnama).
"Apakah engkau nggak merasa sepi, Bulan?" tanya sesosok Angin Malam.
Rembulan tertegun. Ia hanya bergeming dan seakan enggan mengeluarkan suara, sekadar merespon Angin Malam. Ndilala, beberapa detik berselang, Rembulan mengambil secarik kertas, lantas menulis sesuatu. Diserahkannya kertas itu pada Angin Malam.
Angin Malam lamat-lamat membaca tulisan tertata rapi itu yang berisi:
"SELAMAT MALAM WAHAI PARA MANUSIA, JANGAN TIDUR TERLALU LARUT MALAM. JANGAN TERLALU ASYIK DENGAN SOSIALITA YANG PENUH GODAAN DAN KAMUFLASE. HINDARKAN KECANDUAN PADA DUNIA FACEBOOK, BBM, TWITTER DLL, SECARA BERLEBIHAN.. TIDAK SEDIKIT TERJADI PERSELINGKUHAN, PERCERAIAN, AKIBAT KECANDUAN DAN/ATAU KEASYIKAN DUNIA MAYA.. GUNAKANLAH DUNIA SOSIALITA UTK INFORMASI YANG POSITIF DAN BERMANFAAT UTK ORANG BANYAK. BERHATI-HATILAH!!!"

BELAJAR DARI MARBOT MASJID

KISAH INSPIRATIF
BELAJAR DARI MARBOT MASJID
Ada dua sahabat yang terpisah cukup lama; Ahmad dan Zaenal. Ahmad ini pintar sekali. Cerdas. Tapi dikisahkan kurang beruntung secara ekonomi. Sedangkan Zaenal adalah sahabat yang biasa-biasa saja. Namun keadaan orang tuanya mendukung karir dan masa depan Zaenal.
Setelah terpisah cukup lama, keduanya bertemu. Bertemu di tempat yang istimewa; di koridor wudhu, koridor toilet sebuah masjid mungil.
Adalah Zaenal, sudah menjelma menjadi seorang manager kelas menengah. Necis. Perlente. Tapi tetap menjaga kesalehannya.
Ia punya kebiasaan. Setiap keluar kota, ia sempatkan singgah di masjid di kota yang ia singgahi. Untuk memperbaharui wudhu, dan sujud syukur. Syukur-syukur masih dapat waktu-waktu yang diperbolehkan shalat sunnah, maka ia shalat sunnah juga sebagai tambahan.
Seperti biasa, ia tiba di satu kota. Ia mencari masjid. Ia pinggirin mobilnya, dan bergegas masuk ke masjid yang ia temukan.
Di sanalah ia menemukan Ahmad. Cukup terperangah Zaenal ini. Ia tahu sahabatnya ini meski berasal dari keluarga tak punya, tapi pintarnya minta ampun.
Zaenal tidak menyangka bila berpuluh tahun kemudian ia menemukan Ahmad sebagai marbot masjid!
“Maaf,” katanya menegor sang marbot. “Kamu Ahmad kan? Ahmad kawan SMP saya dulu?”.
Yang ditegor tidak kalah mengenali. Lalu keduanya berpelukan. “Keren sekali Kamu ya Mas… Manteb…”.
Zaenal terlihat masih dalam keadaan memakai dasi. Lengan yang digulungnya untuk persiapan wudhu, menyebabkan jam bermerknya terlihat oleh Ahmad. “Ah, biasa saja…”.
Zaenal menaruh iba. Ahmad dilihatnya sedang memegang kaen pel. Khas merbot sekali. Celana digulung, dan peci didongakkan sehingga jidat hitamnya terlihat jelas.
“Mad… Ini kartu nama saya…”.
Ahmad melihat. “Manager Area…”. Wuah, bener-bener keren.
“Mad, nanti habis saya shalat, kita ngobrol ya. Maaf, di kantor saya ada pekerjaan yang lebih baik dari sekadar marbot di masjid ini. Maaf…”.
Ahmad tersenyum. Ia mengangguk. “Terima kasih ya… Nanti kita ngobrol. Selesaikan saja dulu shalatnya. Saya pun menyelesaikan pekerjaan bersih-bersih dulu… Silakan ya. Yang nyaman”.
Sambil wudhu, Zaenal tidak habis pikir. Mengapa Ahmad yang pintar kemudian harus terlempar dari kehidupan normal. Ya, meskipun tidak ada yang salah dengan pekerjaan sebagai merbot, tapi merbot… ah, pikirannya tidak mampu membenarkan. Zaenal menyesalkan kondisi negerinya ini yang tidak berpihak kepada orang-orang yang sebenarnya memiliki talenta dan kecerdasan, namun miskin.
Air wudhu membasahi wajahnya…
Sekali lagi Zaenal melewati Ahmad yang sedang bebersih. Andai saja Ahmad mengerjakan pekerjaannya ini di perkantoran, maka sebutannya bukan marbot. Melainkan “office boy”.
Tanpa sadar, ada yang shalat di belakang Zaenal. Sama-sama shalat sunnah agaknya. Ya, Zaenal sudah shalat fardhu di masjid sebelumnya. Zaenal sempat melirik. “Barangkali ini kawannya Ahmad…”, gumamnya. Zaenal menyelesaikan doanya secara singkat. Ia ingin segera bicara dengan Ahmad.
“Pak,” tiba-tiba anak muda yang shalat di belakangnya menegur.
“Iya Mas..?”
“Pak, Bapak kenal emangnya sama Haji Ahmad…?”
“Haji Ahmad…?”
“Ya, Haji Ahmad…”
“Haji Ahmad yang mana…?”
“Itu, yang barusan ngobrol sama Bapak…”
“Oh… Ahmad… Iya. Kenal. Kawan saya dulu di SMP. Emangnya udah haji dia?”
“Dari dulu udah haji Pak. Dari sebelumnya bangun ini masjid…”.
Kalimat itu begitu datar. Tapi cukup menampar hatinya Zaenal… Dari dulu sudah haji… Dari sebelumnya bangun masjid ini…
Anak muda ini kemudian menambahkan, “Beliau orang hebat Pak. Tawadhu’. Saya lah yang marbot asli masjid ini. Saya karyawannya beliau. Beliau yang bangun masjid ini Pak. Di atas tanah wakafnya sendiri. Beliau bangun sendiri masjid ini, sebagai masjid transit mereka yang mau shalat. Bapak lihat toko material di sebelah masjid ini… Itu toko nya beliau. Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Bahkan salah satu kesukaannya, aneh. Yaitu senangnya menggantikan posisi saya. Karena suara saya bagus, kadang saya disuruh mengaji saja dan azan…”.
Wuah, entahlah apa yang ada di hati dan di pikirannya Zaenal…
Catatan :
Ucapan terima kasih saya sampaikan untuk Pak Hasbullah Hasan yang telah share cerita ini, semoga pembaca sahabat FB bisa mendapatkan pelajaran yang berharga dari cerita ini.
Like & Share agar KEBAIKAN terus menyebar...

PERISTIWA YANG NYARIS MERENGGUT NYAWA

.SUATU  sore, sekira jam 18.00 WIB --menjelang maghrib-- pada hari ke 3 Syawal 1411 H ( masih dalam suasana Idul Fitri ), atau tanggal 18 April 1991, saya bersama Mama (almarhumah), kakak laki2 kandung dan istrinya, anak-anaknya yg masih kecil serta seorang pembantu rumah tangga, --yang bersama sama berada dalam mobil hendak nenuju ke rumah famili utk beelebaran-- sempat masuk sungai di daerah Palinggam, Kota Padang.
Mobil yg disupiri kakak laki2 saya tsb. bergulingan Beruntung setelah puluhan kali gulingan, mobil kami masih ditahan oleh sebuah pohon di pangkal sungai Sehingga , separuh mobil kami dibenam air. Alhamdulillah kami selamat.
Menurut penduduk sekitar, kejadian di lokasi ini bukan kali pertama. Ini kesekian kalinya. Ternyata, kata penduduk sekitar, ada kuburan di tepi bukit di TKP.
Sedangkan kakak saya mengatakan, "Seperti ada yg mengendalikan setir mobil ke sebelah kanan (arah sungai). "
PERISTWA MENGERIKAN MASA LALU YANG TAKKAN TERLUPA DAN ITU MERUPAKAN BAGIAN DARI RIWAYAT HIDUP

BREAKER ATAU HANDY TALKY

Sewaktu kecanduan jadi "Breaker" ( Pengguna Handy Talky) , Pesawat Radio Amatir, dulu saya pernah (1990 an), jadi pengatur Frekuensi atau Net Control. Juga, pernah bergaya seperti penyiar radio, mengganjal pesawat HT dengan karet lalu menghidupkan kaset berisi lagu-lagu, tentunya banyak breaker lain mendengarkannya...
Yang positif, pernah ikut acara "kopi delta" atau "kopi darat ". Sekali pertemuan setelah itu tak pernah ada lagi. Karena, jika di udara suara bagus, ketika bertemu asli, wallahu a'alam. Akibatnya, tidak ada pertemuan lanjutan.

Yang parah, "mojok di udara", dan iseng mengganggu breaker yang sedang pacara di udara...
Ada juga yang bacaruik pungkang di udara.....
Ada yang pernah mengalami masa masa kecanduan seperti ini dulu?
Tolong diabsen.....
Apa dicopy, rojeeeerrr??? 86.....Gantik...!!

TENTANG ARTIS

SEORANG pribumi, Pengusaha Pemilik Usaha Walet, di beberapa Kota di Padang, Bengkulu dan Kalimantan, bernama Bobby (bukan nama sebenarnya), beberapa bulan lalu, di sebuah rumah makan di daerah Pondok ( dikenal sebagai kawasan Pecinaan), Kota Padang, bercerita kepada kami (konsumen rumah makan yg kebetulan sama sama menikmati makan malam) bahwa sebagian besar artis terkenal dan sudah memiliki nama, pernah menjajakan diri mereka ke pria "hidung belang" dengan bayaran puluhan juta perjam.

Pria 50 an yang berkumis tebal ini, menyebutkan secara jelas, nama- nama artis yang acap menjajakan diri itu. Bahkan, kata Bobby pula, artis artis itu pun ada yg sudah bersuami.
Dari mimik dan cara bercerita, Bobby tampak serius. Tapi, saya pribadi, tak percaya begitu saja, kala itu. Karena, kalau ya, kenapa tdk ada diungkit oleh media? Maka, saya anggap cerita pria setengah baya itu bagaikan "palamak carito" belaka.
Namun, ketika berita tentang artis dengan inisial AA ---yang buncah saat ini--- yg menjual diri dg bayaran Rp. 80 juta per 3 jam, ternyata cerita "ambuih -ambuih" Bobby beberapa bulan lalu itu bukan sekadar "palamak carito ".
Ini baru AA yang terungkap. Bukan mustahil, banyak artis-artis lain, termasuk nama-nama artis yang disebutkan. Bobby tempo hari itu.
Nauzubillah minzaliq..
Cerpen Hendra Idris ( Uda Boy Hendra ), "Malam Kian Temaram", dimuat di Rubrik "Remaja Minggu Ini" (RMI) Haluan, Padang, Minggu, 14 Agustus 1994 (21 tahun silam)...

Episode Membongkar Arsip-arsip Usang .

PENGETAHUAN HUKUM

PENGETAHUAN HUKUM
Persetujuan Diam-diam dan Dasar Hukum
Oleh Kartika Febryanti, S.H., M.H.
MENGENAI dasar hukum persetujuan secara diam-diam kita dapat merujuk pada Pasal 1347 Burgerlijk Wetboek atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”) yang berbunyi:
“Hal-hal yang, menurut kebiasaan selamanya diperjanjikan, dianggap secara diam-diam dimasukkan dalam perjanjian, meskipun tidak dengan tegas dinyatakan.”
Mengenai Pasal 1347 KUHPerdata, Prof. Subekti dalam bukunya Hukum Perjanjian (2002: 40) menulis bahwa:
“...hal-hal yang selalu diperjanjikan menurut kebiasaan dianggap secara diam-diam dimasukkan dalam perjanjian, meskipun tidak dengan tegas dinyatakan. Oleh karena dianggap sebagai diperjanjikan atau sebagai bagian dari perjanjian sendiri, maka hal yang menurut kebiasaan selalu diperjanjikan itu dapat menyingkirkan suatu pasal undang-undang yang merupakan hukum pelengkap.”
Mengenai persetujuan atau kesepakatan diam-diam, kita juga dapat merujuk pada Putusan Mahkamah Agung No. 2178 K/Pdt/2008 yakni perkara antara PT. Dwi Damai dengan PT. Philips Indonesia tentang pendistribusian dan penjualan produk-produk bermerek Philips.
Dalam pertimbangan hukum putusan disampaikan antara lain:
“...bahwa setelah berakhirnya masa perjanjian kerja sama distributorship yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2002 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2003, kedua belah pihak masih tetap melakukan perbuatan-perbuatan hukum yang dilaksanakan beritikad baik (goeder trouw, bonafide) seperti transaksi-transaksi pemesanan barang, pembayaran dan sebagainya, selayaknya perjanjian yang belum berakhir. Hal ini adalah mencerminkan adanya faktor Simbiosis-mutualistis, yaitu para pihak sama-sama membutuhkan peranan salah satu pihak. Dengan adanya perbuatan hukum yang dilakukan berupa transaksi-transaksi perdagangan biasa, maka secara diam-diam kedua belah pihak telah menyatakan sepakat untuk dan oleh karena itu tunduk dan masuk kepada pembaharuan perjanjian distributorsbip tahap ke-2, yakni sebagaimana yang tercantum dalam Surat Perjanjian (Vide Bukti P-l) bahwa atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini dapat diperbaharui untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun berikutnya yakni sampai dengan tanggal 31 Desember 2006;
“Dengan kesepakatan diam-diam itu, maka berlaku mutlaklah asas konsensualitas (vide Pasal 1320 KUHPerdata) yang merupakan kekuatan Undang-Undang bagi para pihak (vide Pasal 1338 KUHPerdata).”

HAKIKAT PERJANJIAN

SETIAP Perjanjian atau kesepakatan yang dibuat--baik secara tertulis maupun secara lisan-- jika membatalkannya, harus dibatalkan kembali dengan pihak pihak yang bersepakat pada saat perjanjian /kesepaktan awal, baik secara tertulis atau secara lisan (dihadiri secara bersama-sama oleh pihak yang bersepakat dari awal)..
Pembatalan perjanjian/kesepakatan sepihak, yang dilakukan oleh satu orang yang bersepakat atau berjanji, adalah tidak sah dan dianggap melanggar perjanjian/kesepakatan...
(Vide : Asas Konsensualitas.
Asas Konsensualitas adalah suatu perjanjian dan perikatan yang timbul telah lahir sejak detik tercapainya kesepakatan, selama para pihak dalam perjanjian tidak menentukan lain. Asas ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata mengenai syarat-syarat sahnya perjanjian).
Dalam Pasal 1446 KUH Perdata, pembatalan atas perjanjian yang telah dibuat antara kedua belah pihak yang melakukan perjanjian, dapat dimintakan pembatalannya kepada Hakim, bila salah satu pihak yang melakukan perjanjian itu tidak memenuhi syarat subyektif yang tercantum pada syarat sahnya perjanjian.
Menurut Prof. Subekti permintaan pembatalan perjanjian yang tidak memenuhi syarat subyektif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Secara aktif menuntut pembatalan perjanjian tersebut di depan hakim;
2. Secara pembelaan maksudnya adalah menunggu sampai digugat di depan hakim untuk memenuhi perjanjian dan baru mengajukan kekurangan dari perjanjian itu.

KATA MOTIVASI

... saat bahagia siapkanlah kesedihanmu...
Dan saat sedih, percayalah akan datangnya kebahagiaanmu. 
Siapkanlah dirimu, ketika bahagia dan sedih.
Selama mengarungi kehdupan, bahagia dan sedih adalah jembatan yg akan selalu kita lalui menjelang kematian.
(By Uda Boy Hendra )

MAKNA IKHLAS

Mengutip (Copas) Status Amri Mahkota Malin
JIKA MEMBERI SESUATU,,,JIKA IKHLAS,,,JANGAN KARENA BERHARAP SESUATU,,BAIK PEMBERIAN HARTA MAUPUN ILMU/JASA,,,,AGAR JANGAN KEBAIKAN MENJADI SIA=SIA,sebab JIKA BERHARAP SESUATU BALASAN,,ITU CENDERUNG RIA.
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima, seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu jadilah dia bersih tidak bertanah. Mereka tidak mendapat apa-apa dari yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” [Al Baqarah:264]
”Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya” [An Nisaa’:38]

DAULAT BACA PUISI

"Lain kali, kalau ada acara lagi, daulat sy tampil di stage atau di panggung.
Kan nggak mesti nyanyi, minimal stand up comedy kek, atau menirukan suara binatang kek, atau seenggak enggaknya MEMBACAKAN PUISI (puisi puisi saya tuh masih banyak yg blm dipublikasikan, lho, makanya perlu dibacakan), Kek..
Atau menirukan suara kakek kakek..
Catat ya.. Kek?
(jelek jelek gini, kan mantan dubber, lho, Kek )."

NIKMAT BERPIDATO

NIKMAT BERPIDATO
ETIKA berpidato itu ada, dan standar internasional.,
Berpidato tdk sama dg curhat .. dan juga bukan seperti pemain stand up comedy. Seorang orator itu harus mampu mempengaruhi massa atau audience dg informasi yg tepat.. dan tak.asal ngomong..
Kita bangga memiliki Ir Soekarno,( salah satu "the founding father" di republik ini ) sbg salah seorg ahli pidato termashyur dunia --di samping mantan Presiden Cuba, Fidel Castro--- yg melegenda hingga kini. 
Kekuatan berpidato -- di samping kebijakan yg reformatif-- adalah sangat penting bagi seorang pemimpin apa saja, terutama pemilihan kata kata berkualitas.

Larry King, Penulis Buku Dunia best seller tentang Kiat kiat Berpidato yg baik, mengupas tuntas teknik teknik pidato tanpa teks.
Bagi seorang pemimpin, berpidato spare parts yg urgen "mutlak harus bisa".' Kuncinya kepercayaan diri dan keberranian tampil di hadapan ratusan bahkan ribuan pasang mata.
Bagi saya pribadi, berpidato itu sesuatu menyenangkan tp penuh tantangan dan bisa jadi "suatu candu"....
Semoga berfaedah..Aamiin.
Salam Semangat.
Padang, 5 Juni 2015
Uda Boy Hendra.

KOPI

SEBUAH  air berwarna gelap di wadah gelas bening, kuseruput. Ia bernama Kopi.
"Selamat Pagi, Tuan," ia menyapaku dengan senyum sumringah.
Aku mengangguk dan meresponnya, "Selamat pagi, Wahai, Kopi. Mohon maaf jika kelak.aku menyeruputmu."
Ia kembali tersenyum, ,"Dengan senang hati, Tuan. Silakan.Semoga silaturahim kita terjaga dengan sarat makna dan berfaedah."
"Aamiin.. ".
,Sungguh mulia Kopi ini. Dan ia tampak sangat ikhlas.
Adakah manusia semulia dan seikhlas kopi tersebut saat ini?

CERPEN JUDUL "PURIN"


BUKA BERSAMA

"Buka Bersama " itu sebaiknya disingkat : "Burma" atau "Bursa" atau "Karsa".. atau "Bukber" (ini yg sering ).
Jangan sampai disingkat "Bubar", atau "Buber"''.. atau "Karma"...
Kalau "Bubar" atau "Buber", ntar BUKA DI MANA DONG?
(belum belum sdh disuruh bubar?)

PARCEL

..dulu saya pernah menulis di Harian Singgalang, 2 halaman kuarto spasi rangkap yg berjudul "Idul Fitri dan Pesta Anak-anak" di Kolom komentar halaman depan serta "Parcel Keprihatinan" di rubrik Retrospeksi di tahun 1998 kalau.nggak keliru..
Di tulisan berjudul.Parcel Keprihatinan, sy mengkritik, pengiriman parcel utk menarik perhatian mitra bisnis, maambiak muko dari bawahan kepada atasan.... bagian melobi yg negatif...
Ini sy tulis th 1998, dan dibanding skrg budaya ini makin tumbuh subur, mnrt pengamatan sy.
Tapi kliplingnya blm ketemu...

Sabar ya?
Para Sahabat, mau nggak membacanya?

DI DUA IDUL FITRI

... takkan terlupa seumur hidup. Dua kali, pernah tak ikut merayakan Idul Fitri : tahun 2006 dan 2007.
2006, almarhumah ibunda jatuh sakit sehari jelang Idul Fitri, opname di RSU Prof Hanafiah Batusangkar (mlm takbiran dan lebaran di RS menunggui almh waktu itu hampir seminggu)..
Dan, 2007, almh ibunda kembali masuk RS yg sama tp kali ini di ICCU dan lagi sehari jelang Idul Fitri.
Kembali mlm takbiran dan lebaran dinikmati di RS... 2007 itu..
Akhirnya, 10 hari kemudian ibunda pergi selama-lamanya...menghadap Allah Swt (20 Oktober 2007)..
Para Sahabat, Janganlah Rayakan Idul Fitri dg eforia yg berlebih2an.. Krn Allah sesungguhnya benci dg yg berlebih2an...

PUISI : MENGHARAP SULUH

MENGHARAP SULUH


Sajak Udho Hendra 
I
bait-bait sajak nan telah renta
ditelan halusinasi purba
syahdan, sekadar bualan permisif saja
menatap sejumput temaram
yang superlatif

sesaat setelah sesosok tua menyatroni setumpuk jerami lusuh
di sudut kisruh sembari berbisik :
" di mana kilau cahaya masif di rupamu, saat mengentas sekelebat amarah
nan berbilang-bilang?"


II
larik-larik sajak masih saja berparade menyongsong rikuh
dan sekonyong-konyong memberangus ilusi yang membubung
 kepak-kepak mimpi nan meliuk-liuk di jejaring atma
nan menghampiri resah
:"kaulempari saja, sinar yang tiada menghirau temaram!"
 teriak sosok tua itu, masih tak jua beranjak
dari jerami nan semakin melusuh
melulu


III
tetapi kaulihatlah rembulan, meski sedetik, lalu kausapa
bait-bait dan larik-larik sajak itu
sesungguhnya suluh masih tersisa
walau sekadar gebalau
: dan sudahlah!


padang, 22 april 2015/ 3 rajab 1436 h, di saat lampu pudur

KALEIDOSKOP KEPENULISAN DALAM KENANGAN

KALEIDOSKOP KEPENULISAN DALAM KENANGAN


Kolom


CERITA Pendek (Cerpen) saya yang kesekian kali namun perdana dipublikasikan di media massa berjudul ":-Mengibas Setetes Kabut" (dimuat di Haluan Minggu, 31 Mei 1992) bagian dari Rubrik "Remaja Minggu Ini" (RMI),Haluan, Padang...
Yang menakjubkan.. Cerpen ini saya kirim sekitar Agustus 1991 atau beberapa bulan setelah lulus SMA...(9 bulan menunggu).. 
Sungguh waktu yg lama dan seakan sudah lupa ; dimuat atau dibuang oleh Redaktur saat itu. Ketika dimuatpun, saya diberitahu oleh teman kuliah satu hari setelah tanggal pemuatan. Sehingga utk mencari koran ---yang lewat satu hari--- ini pun saya harus kerja keras mendapatkannya. Maklum, nggak ada duit utk berlangganan.
Ternyata, Cerpen perdana ini, adalah langkah awal terus berkarya. 
Sedangkan puisi perdana saya yang dipublikasikan berjudul "Di Kelas Berisik" (dimuat tahun 1994), sayang klipingnya tdk bertemu..Tapi yang pasti ---dan saya masih ingat--- yang mengulas dan mengkritik puisi perdana saya kala itu adalah Uda Yurnaldi Paduka Raja (Yurnaldi).
Beliaulah lah pertama kali menyebutkan saya "penyair" dalam ulasan beliau waktu itu.... Sungguh tersanjung! (Terima kasih, Da Nal).
Sayangnya tahun 2002, saya mempensiunkan diri dari dunia kepenulisan semenjak menjalankan Jabatan sebagai Notaris di salah satu kota di Sumatera Barat..

MENANTI KICAU BURUNG

MENANTI KICAU BURUNG

 

Puisi  Udho Boy Hendra


kicau burungku
tidakkah kaungin mendengarkan
cericitmu?
: cericit tentang indahnya
dan
semerbaknya sekuntum
edelweis?
berceloteh hingga malam
melarut

kicau burungku
di mana suara merdumu tentang
buih rindu?
: parade rindu telah tergiling
nestapa
di aspal rikuh
seakan memusnah
asa

burungku
mari berkicau
tak usah meragu
meski parau
: genggamlah edelweis itu
sebelum
lunglai
dan hanya tinggal
bangkai

padang, 2015 ( pada empat belas mei dua ribu lima belas, di jam dua belas empat lima waktu indonesia bagian barat).

GELOMBANG

GELOMBANG
PADANG - GELOMBANG panas kini seakan tidak bisa dinafikan lagi. Di beberapa negara, seperti di Pakistan, misalnya, gelombang panas telah menelan korban meninggal. Di Saudi Arabia, suhu mencapai 50 ° celcius...dirasakan oleh para jemaah yg sedang melakukan umroh..
Di Indonesia, di beberapa daerah, ada yg mencapai 36° C. Suatu pencapaian suhu yg menakjubkan "tingginya".

Di mana mana gelombang panas terasa. Selalu di suatu tempat pabukoan saat buka puasa, tak sedikit yg mengeluh:"Panasnya siang hari".
Tetapi ... di Minangkabau (Sumatera Barat), gelombang ini. berbeda. Di Minang, ada nama tarian yg disebut : "Tari Gelombang".
Tari ini termasuk tari yg eksklusif. Mengapa? Karena, tari ini sampai saat ini digunakan saat menyambut tamu, terutama di acara seremonial.
Suasana menjadi 'hangat', dan tidak ' panas'.
GELOMBANG ( PANAS) TAK SELAMANYA PANAS, KADANG BISA JUGA MENGHANGATKAN
HE HE HE HE HE HE
(JANGAN TERLALU SERIUS MEMBACANYA, NANTI DEMAM)
(@ubh)