Selasa, 18 Maret 2014

P U I S I

Biarkan Pergi
-- ode buat kabut asap
Puisi : Udho Hendra

dan ia mulai meletih, demi mengucapkan salam hendak pamit ; pergi 

menyusuri geram yang buram
pada maskermasker lusuh
"kau kenapa buru-buru?"

buntalan keringatnya menuai amis yang ditinggal saja pada kursi beralaskan jerami, meski kerontang tubuhnya kikir akan body lotion
saban malam nan penat
sekadar mengolesi lirihan dan rintihan
pengap dan risau
: "mengapa kau pergi?"

dan tatkala hujan mulai membentakbentaknya, sekelebat
ia menghilang
tiada berucap apapun
selain membuyarkan asa
: "biarkan ia pergi, jikalau ia hanya mengusung luka!"

padang, 17.03.2014

Tidak ada komentar: