Jumat, 07 Desember 2012

Kesejukan dan Kesegaran: Sebuah Keniscayaan

     Saat Sang Fajar tiba, seseorang yang telah menikmati tidurnya semalaman, akan merasakan kesegaran di tubuhnya. Ia memiliki semangat yang luar biasa. Pasca penjadwalan rancangan kerja harian seseorang itu, ia seakan menguber segala bentuk pekerjaan  hariannya tersebut:, yang  ia anggap akan selesai nantinya sesuati "goal" (baca: target).
   Apakah seseorang itu kelak akan sanggup menyelesaikannya sesuai "goal" yang ia tetapkan? Sebelum ia menjalani ; ACTION, ia mestinya belum boleh berkesimpulan akan pencapaian itu.  Satu-satunya yang ia lakukan adalah: bertindak dan hadapi hingga sesuai kemampuan mereka.  Bukankah demikian?.
   Jika pencapaian tujuan seseorang itu mencapai hasil sebagaimana pentargetan atau sesuai harapan, di saat itulah mencuat sebuah konsekuensi psikologi baru, yakni "kepuasan batin". Cabang dari kepuasan batin itu, di antaranya akan terpancang "kesegaran" dalam tubuh seseorang..
     Simpulan dari paparan di atas, antara "kesejukan" dan "kesegaran" , jelas memiliki arah yang sama: kesejukan saat bangkit di kepagian, lantas bergerak, lalu mampu menyelesaikan sesuatu pekerjaan (baik rutinitas maupun sesuatu yang hanya sesekali dilakukan, sedang "kesegaran" tidak saja di pagi, juga ketika senja telah menjambangi seseorang tersebut.

Semoga hal ini bermanfaat buat kita semua.

Tidak ada komentar: