Minggu, 17 Maret 2019

PUISI : BIARKAN PERGI

BIARKAN PERGI
-- ode buat kabut asap
Puisi : Udho Boy Hendra

dan ia mulai meletih, demi mengucapkan                         salam hendak pamit ; pergi 

menyusuri geram yang buram
pada maskermasker lusuh
"kau kenapa buru-buru?"

buntalan keringatnya menuai amis yang ditinggal saja pada kursi beralaskan jerami, meski kerontang tubuhnya kikir akan body lotion

saban malam nan penat 
sekadar mengolesi lirihan dan rintihan 
pengap dan risau
: "mengapa kau pergi?"

dan tatkala hujan mulai membentakbentaknya,  sekelebat

ia menghilang
tiada berucap apapun
selain membuyarkan asa
: "biarkan ia pergi, jikalau  ia hanya mengusung luka!"

padang, 2014

Tidak ada komentar: