Sabtu, 30 Agustus 2014

Pada Pinta yang Memeluk Asa

Sajak Udho Hendra



sungguh melenakan waktu
    yang telah terbias begitu saja
       kala sejumput pamrih menggapai asa
: sedetik bagimu bagai segunung harap
       "kapankah usai?" gumammu, suatu ketika

sekelebat rindu
     seakan menuai ringkih pada bongkahan risau
         yang memapah gusar
: "bukankah berlembar kertas murka telah
       kaututup dengan senyum sumringah
           saban pagi di saat kukuk ayam
               saling bersahut-sahutan?"

maka, mari kaukalungi kedatangan rindu
   yang menghunus fajar
       masih menyingsing
: dan sekonyong-konyong
     melulu menyongsong surya!

padang, 30 agustus 2014

Kamis, 28 Agustus 2014

DI KOTA YANG TERLUKA

DI KOTA YANG TERLUKA

Puisi Udho Hendra 

 puing puing purba diterpa debu
 menjilat jelanta
 di suatu  kota nan telah  renta
: kerut wajah kota pun kian mengurat resah

 menuai luka nan menganga
 begitu saja!

 di kota nan haus oleh kering
 dan di  bibir jalan yang  tampak retak

  di luka yang memburangsang!

 padang,  6 Februari 2014

DEMI SEBUAH GENGSI

Di Singapura, --yg konon termasuk negara Kaya dan berpendapatan besar-- saja mobil hanya bisa dihitung dengan jari di jalan raya. Rakyat Singapura malah lebih nyaman naik MR T ( kereta bawah tanah) serta pejalan kaki lebih banyak. 
Bahkan, trotoar saja di Singapura itu sama besarnya dengan Jalan Lebar 12 meter di Indonesia, ada tempt duduk umum utk para pejalan kaki yg lelah "jalan kaki"....
Rakyat Singapura bukan tak sanggu beli mobil, tapi pajak mobil memang lebih mahal. 
Di Indonesia, justru bagaimana mempermurah semuanya, sehingga akhirmya memanjakan rakyat, pengusaha {dealer ) mobil, menjual mobil dengan target..Bahkan dg hanya DP 15 juta saja sudah bisa membawa mobil pulang....meski --katanya dirancang irit bahan bakar sekalipun-- namun mengeluh saat BBM Bersubsidi hendak dicabut oleh Pemerintah.....dan menolak menggunakan Pertamax dengan alasan klasik : MAHAL.


Semua itu ada karena DEMI GENGSI, PAMER ATAU SHOW FORCE.... padahal mobil itu adalah KONSUMTIF yang MEMILIKI PENYUSUTAN YG SANGAT TINGGI.
atau NILAI JUAL YG MEROSOT.


Juga, Negara kaya lainnya seperti CHINA ATAU TIONGKOK, rakyat China masih intens menggunakan sepeda sehari hari ketimbang mobil. 
Tak usah jauh -jauh, warga Indonesia golongan Tionghoa di Indonesia saja , lebih banyak menggunakan sepeda motor dalam kesehari -harian mereka ketimbang menggunakan mobil. Mreka bukan tak punya mobil, tapi mereka memakai prinsip irit, efisiensi dan ekonomis. Mobil baru mereka gunakan sekali seminggu atau pada hari libur utk rekreasi, Beda jauh dengan golongan pribumi di negeri ini. Kenapa?
KARENA GENGSI,,..

SELAMAT MENIKMATI GENGSI DALAM KEHIDUPAN.



SALAM GENGSI!

Minggu, 10 Agustus 2014

PADA EKSOTIS ASA

PADA EKSOTIS ASA

Sajak Udho Hendra

masih membayang asa diguliti ampas-ampas semalam
dan seolah mengumbar harap pada segumpal silhuet gairah
pada gurat-gurat purba yang rerimbun oleh
aksesoris senyum yang imitatif
: yang masih bersisa

sejumput gurau pun menyongsong desahan ilusi menggapai keping basa basi yang usang dan gerah
seakan hanya memuncrat mimpi-mimpi masa silam
: "berilah aku parade halusinasi kolokan tentang segerombol mimpi-mimpi eksotismu! " pintamu suatu waktu

entah bila!

padang, 10 agustus 2014/14 syawal 1435 h

Kamis, 07 Agustus 2014

KOMENTAR SEORANG SAHABAT REMAJA TENTANG ANAK MUDA BERPRESTASI DI INDONESIA

KOMENTAR SEORANG SAHABAT REMAJA TENTANG ANAK MUDA BERPRESTASI DI INDONESIA
  Oleh Komunitas Ayah Edy


Terkait posting ini:
"KEBERHASILAN SEORANG ANAK BUKAN DI TENTUKAN DIMANA DIA BERSEKOLAH ATAU SEBERAPA TINGGI PENDIDIKAN YANG DI TEMPUHNYA TAPI LEBIH DITENTUKAN OLEH BERAPA TINGGI CITA-CITA DAN KERJA KERAS YANG DILAKUKANNYA SERTA DUKUNGAN DARI KEDUA ORANG TUANYA".

Jika Anda masih ragu-ragu dengan pernyataan ini, coba baca kisah singkat berikut ini; http://m.jpnn.com/news.php?id=249923

Komentar dari fb: Azeez Møréðsgn

Azeez Møréðsgn:
ma'af, sebenarnya buaaanyak banget anak anak Indonesia yang sudah menghasilkan ribuan dollar masing masingya tiap bulannya dari bekerja antar negara seperti ini, ada banyak bidang, desain grafis, penulis, copywriter, pembuat template, dll. dengan tanpa dukungan pemerintah mereka berusaha sendiri, sangat disayangkan pernyataan pak Menteri Tifatul Sembiring bahwa "..kalau internetnya cepat mau buata apa..???" ini sungguh mencederai kami pak.. karena internet di Indonesia sungguh-sungguh menimbulkan fitnah, pernah saya di sangka bekerja lambat oleh klien saya hanya karena terlambat saat mengirim file, padahal keterlambatan karena proses upload yang sangat berat untuk file file besar. kita perlu pemimpin yang melek kreatifitas, tolong segera, jangan bertele tele seperti orang orang yang nganggur jam segini lagi pada nongkrong di ruang sidang MK
Unlike · Reply · 69 · 23 hours ago

Larangan Menggunakan Jilbab di Bali

Di Sekolah sekolah negeri di Bali --baik SMP atau SMA-- bagi siswa siswa perempuan, dilarang menggunakan Jilbab atau hijab.
Umumnya, kalimat yg digunakan :"Dilarang Menggunakan Atribut Keagamaan (Jilbab)".
Itu dicantumkan di aturan sekolah atau buku saku siswa di sekolah di Bali....
(tvOne, 7 /8/2014, jam 08.30-09.00)

Beginikah cara diskriminasi terhadap Islam di Bali?.

Na'uzubillah minzaliq..

PENTINGKAH MEMAKSAKAN ANAK USIA DINI DAN SD WAJIB BISA BACA TULIS HITUNG?

PENTINGKAH MEMAKSAKAN ANAK USIA DINI DAN SD WAJIB BISA BACA TULIS HITUNG?

Oleh : Komunitas Ayah Eddy di Facebook:


Seorang guru di Australia pernah berkata kepada saya

“Kami tidak terlalu khawatir jika anak2 sekolah dasar kami tidak pandai Matematika” kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”

“Sewaktu ditanya mengapa dan kok bisa begitu ?” Saya mengekspresikan keheranan saya, karena yang terjadi di negara kita kan justru sebaliknya.

Inilah jawabanya;

1. Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.

2. Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dsb.

3. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.

”Memang ada pelajaran berharga apa dibalik MENGANTRI ?”

”Oh iya banyak sekali pelajaran berharganya;” jawab guru kebangsaan Australia itu.

1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.

2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.
3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot merasa diri penting..

4. Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.

5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)

6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.

7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.

8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.

9. Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan.

10. Anak belajar memiliki RASA MALU, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.

11. Anak belajar bekerjasama dengan orang2 yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.

12. Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain

dan mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya, silahkan anda temukan sendiri sisanya.

Saya sempat tertegun mendengarkan butir-butir penjelasannya. Dan baru saja menyadari hal ini saat satu ketika mengajak anak kami berkunjung ke tempat bermain anak Kids Zania di Jakarta.

Apa yang di pertontonkan para orang tua pada anaknya, dalam mengantri menunggu giliran sungguh memprihatinkan.

1. Ada orang tua yang memaksa anaknya untuk ”menyusup” ke antrian depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantri dengan rapi. Dan berkata ”Sudah cuek saja, pura-pura gak tau aja !!”

2. Ada orang tua yang memarahi anaknya dan berkata ”Dasar Penakut”, karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrian.

3. Ada orang tua yang menggunakan taktik dan sejuta alasan agar anaknya di perbolehkan masuk antrian depan, karena alasan masih kecil capek ngantri, rumahnya jauh harus segera pulang, dsb. Dan menggunakan taktik yang sama di lokasi antrian permainan yang berbeda.

4. Ada orang tua yang malah marah2 karena di tegur anaknya menyerobot antrian, dan menyalahkan orang tua yang menegurnya.

5. dan berbagai macam kasus lainnya yang mungkin anda pernah alami juga.?

Ah sayang sekali ya.... padahal disana juga banyak pengunjung orang Asing entah apa yang ada di kepala mereka melihat kejadian semacam ini?

Ah sayang sekali jika orang tua, guru, SEKOLAH2 dan Kementerian Pendidikan kita masih saja meributkan anak muridnya tentang Ca Lis Tung (Baca Tulis Hitung), Les Matematika dan sejenisnya. Padahal negara maju saja sudah berpikiran bahwa mengajarkan MORAL pada anak jauh lebih penting dari pada hanya sekedar mengajarkan anak pandai berhitung.

Ah sayang sekali ya... Mungkin itu yang menyebabkan negeri ini semakin jauh saja dari praktek-praktek hidup yang beretika dan bermoral. ?

Ah sayang sekali ya... seperti apa kelak anak2 yang suka menyerobot antrian sejak kecil ini jika mereka kelak jadi pemimpin di negeri ini ?

Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua juga para pendidik di seluruh tanah air tercinta. Untuk segera menyadari bahwa mengantri adalah pelajaran sederhana yang banyak sekali mengandung pelajaran hidup bagi anak dan harus di latih hingga menjadi kebiasaan setiap anak Indonesia.

Yuk kita ajari anak kita untuk mengantri, untuk Indonesia yang lebih baik,

Yuk kita mulai dari keluarga kita terlebih dahulu, ... mau ?

Salam syukur penuh berkah...

Ayah Edy Parenting

Tolong di baca juga artikel berikut ini:

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=592069320864173&set=a.144983902239386.35784.141694892568287&type=1&stream_ref=10