PUISI
Oleh Udho Hendra
suatu malam di lampu-lampu massif
hanya bersenda gurau dengan risau
tatkala gerah menghunus janji janji resah
pada saat girang telah raib
digulung pasrah
yang meninggalkan kelap kelip gelisah
di mana sisa sisa buram yang mengusung rindu
pada segumpal geram saban jengkerik saling bersahutan?
mengapa kautiada menggapai piring berisi ampas ampas
tiap malam?
mengapa kaupeluk nestapa kala
tikus tikus
sudah mengerat rikuh?
hanya mengemasi puing puing galau
di sinar dapur kehidupan mulai meredup?
sekadar temaram
maka mari akhiri sengakarut duka
meski tak luka
padang, 30 Juni 2014/ 3 Ramadhan 1435 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar