Sejatinya, kita sangat butuh Presiden RI 2014-2019, yang Anti Amerika, agar upaya perpanjangan Kontrak terhadap Freeport di Papua segera dihentikan.
Seperti kita ketahui, Perusahaan Freeport (PT Freeport Indonesia) mengajukan perpanjangan kontrak karya --yg sedianya habis 2021, diperpanjang-- hingga 2041.
Gunung Emas, Perak dan Tembaga yg digali dan dikuasai oleh Freeport di Papua, sejak 1967 itu (di zaman alm Soeharto di awal jabatannya) hasilnya 90 % menjadi milik Amerika, sedang Indonesia hanya 10 % saja....
Jangan biarkan Penguasa Negeri ini semakin memiskinkan bangsa Indonesia --yg sesungguhnya "kaya raya" -- karena ketololan kita sendiri...
Ayo, bangun! Jangan terlalu lama'tidur' , karena terlalu banyak kelak negeri ini makin dikuasai asing yang lebih pintar dan galir..!!
#miris_dan_prihatin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar