LABIRIN 2
--episode sarapan
Puisi Udho Boy Hendra
dalam tempurung
engkau sarapan angin sisa-sisa
bayu yang merasuk
pada pori-pori ventilasi
menghirup hidangan
di piring sarat jerebu
mengendus rasa syahdu
"kaubukalah jendela meski sekejap", bisik semut
di sudut dinding purba
dan pasrahlah
pada waktunya kau
akan lelah
padang, 22.10.2015
Kamis, 22 Oktober 2015
LABIRIN
--masih tentang kabut asap
Puisi Udho Boy Hendra
gerombolanmu masih mengungkung
setia menyelimut
gerak tersiksa bagai kerakap
entah kapan kaupamit
masker-masker bertumpuk
laris terjual
dagangan lain membusuk
mencampur masker ternoda
waktu ringkih
mencium hama
batinpun hanya
bersohib akan sesak
warna-warnimu membias
ispa
betapa warga menggeletak
rumah sakit pun
menginfus pasienmu
perawatpun memasker diri
tersebab nestapamu,
wahai jerebu!
ya Allah, Dzat Maha Penolong
pertanda apa ini?
jerebu masih mengitar
melabirin
menyiksa anak anak bangsa
ya Rabb,
hasbunallah wani'mal wakiil
ni'ma maula..
wahai kabut asap, saatnya engkau bertaubat pd Allah
padang, 22.10.2015
--masih tentang kabut asap
Puisi Udho Boy Hendra
gerombolanmu masih mengungkung
setia menyelimut
gerak tersiksa bagai kerakap
entah kapan kaupamit
masker-masker bertumpuk
laris terjual
dagangan lain membusuk
mencampur masker ternoda
waktu ringkih
mencium hama
batinpun hanya
bersohib akan sesak
warna-warnimu membias
ispa
betapa warga menggeletak
rumah sakit pun
menginfus pasienmu
perawatpun memasker diri
tersebab nestapamu,
wahai jerebu!
ya Allah, Dzat Maha Penolong
pertanda apa ini?
jerebu masih mengitar
melabirin
menyiksa anak anak bangsa
ya Rabb,
hasbunallah wani'mal wakiil
ni'ma maula..
wahai kabut asap, saatnya engkau bertaubat pd Allah
padang, 22.10.2015
Jumat, 16 Oktober 2015
Di Rahasia Wajahmu
Puisi Udho Hendra
tiba-tiba detak jantungku berdetak
kencang
memacu
dan memburu
:kaukah yang bernama cinta
yang sekian lama
menyuruk?
kaukah yang
bernama rindu
pada tawa
gelak riuh
dan malu-malu?
kuharap
kaudatang
pada saat rindu
membubung
dan wajahmu
adalah detak
asmara
padang, 16102015
Kamis, 15 Oktober 2015
PIDATO
DALAM berpidato, bukan hanya penguasaan materi dan audience, serta pemilihan kata-kata yang bernas saja, akan tetapi juga pengaturan irama yang memikat (baca : intonasi suara) dan mempengaruhi audience agar memperhatikan kata demi kata sang Orator.
Sang orator yang baik, akan mengakhiri pidatonyo ketika audience tak berkedip memperhatikan dan mendengarkan sang orator berbicara, dan tak bergerak.posisi duduknya menyimak pesan-pesan sang orator yang padat isi dan berkualitas.
Tepuk tangan audience, tatkala si orator berpidato --baik di tengah maupun di akhir pidato--- merupakan bagian yang menandakan Si Orator telah mampu menjadi seorang orator yang mumpuni, yang seakan selalu ditunggu-tunggu...
(Udho Boy Hendra)
DALAM berpidato, bukan hanya penguasaan materi dan audience, serta pemilihan kata-kata yang bernas saja, akan tetapi juga pengaturan irama yang memikat (baca : intonasi suara) dan mempengaruhi audience agar memperhatikan kata demi kata sang Orator.
Sang orator yang baik, akan mengakhiri pidatonyo ketika audience tak berkedip memperhatikan dan mendengarkan sang orator berbicara, dan tak bergerak.posisi duduknya menyimak pesan-pesan sang orator yang padat isi dan berkualitas.
Tepuk tangan audience, tatkala si orator berpidato --baik di tengah maupun di akhir pidato--- merupakan bagian yang menandakan Si Orator telah mampu menjadi seorang orator yang mumpuni, yang seakan selalu ditunggu-tunggu...
(Udho Boy Hendra)
DI MANAKAH BINTANG
Puisi Udho Boy Hendra
di negeri ditutup daun-daun
tanpa senyum
menyaru
dan mengungkung cerita
tentang syair
di musim gugur
di gigilnya hawa
di manakah bintang
yang tulus
melukis senyum?
pohon-pohon hanya
tumbuh sia-sia
jatuh
dan disibukkan
basa basi tentang
rindunya kehangatan
usahlah kautanyakan lagi tawa para gemintang di negeri khatulistiwa
15102015
Puisi Udho Boy Hendra
di negeri ditutup daun-daun
tanpa senyum
menyaru
dan mengungkung cerita
tentang syair
di musim gugur
di gigilnya hawa
di manakah bintang
yang tulus
melukis senyum?
pohon-pohon hanya
tumbuh sia-sia
jatuh
dan disibukkan
basa basi tentang
rindunya kehangatan
usahlah kautanyakan lagi tawa para gemintang di negeri khatulistiwa
15102015
Rabu, 14 Oktober 2015
Langganan:
Postingan (Atom)