Jumat, 08 Februari 2019

TENTANG UDHO BOY HENDRA

Udho  Boy Hendra atau  Udho atau Hendra Idris (Hendra Idries), lahir di Padang, 19 Maret 19..., telah pernah mencoba jadi Karikatur/ Kartunis semasa SMP, menulis cerita stensilan, cerita lucu (pada zaman Novel "Lupus" popluer), pernah menjadi Juara II Lomba Cerpen yang diadakan sekolah semasa SMA.

Mulai 1992 telah mempublikasikan karya-karya berupa Cerpen, Artikel, Opini, Puisi/ Sajak, Esai, Kolom, Komentar, Resensi Buku di pelbagai media massa lokal dan nasional di Harian Haluan, Harian Singgalang, Harian Pagi Padang Ekspres (Padang), Harian Waspada, Harian Analisa (Medan), Harian Republika, Tabloid Aksi ( Nasional), Gema Justisia (Koran Kampus), KMS - Singgalang (alhamdulillah, beberapa tulisan masih disimpan klipingnya hingga saat ini).

Pada tahun 2002, telah mempensiunkan diri dari dunia kepenulisan fiksi dan non fiksi -- meski masih menyimpan sejumlah obesi, antara lain : menulis di Harian Kompas, Media Indonesia, ingin menulis buku tentang bidang hukum, ingin menulis Novel--- yaitu semenjak diangkat menjadi Notaris (2003 dilantik) dan PPAT (2008 dilantik)..

Keinginan come back menulis dari pelbagai rekan penulis masa lalu, masih tetap ada, tetapi butuh waktu untuk beradaptasi.

Alhamdulillah, sisa-sisa menulis masa silam, masih tersalur di dunia Social media (facebook, twitter, whatsapp, menulis di blog, dll).

Prinsip Menulis :
 "Percaya, bahwa dengan menulis, hidup semakin hidup.
 Dengan menulis, orang bakal bisa menjadi besar dan terkenal serta populer. Karena dengan menulis, sejatinya banyak pesan bermanfaat dan berguna untuk kebaikan sesama manusia, semoga senantiasa dikenang, walau penulisnya telah wafat, dan hanya sekadar meninggalkan secuil warisan karya".

UCAPAN DAN DOA


UCAPAN DAN DOA
Oleh Udho Boy Hendra


KADANG  ucapan yg biasa, bisa jadi doa. 

Saya pribadi, pernah sekadar mengucap sesuatu ---yang pada awalnya hanya sekadar becanda, sehabis makan sate Padang di sebuah RS di Padang, bulan September 2009 silam--- justru akhirnya seakan laksana doa. 

Ucapan menjelang gempa Sumbar, 2009 lalu (sekitar jam 16.00 ba'da ashar), ternyata satu jam kemudian, tepat nya jam 17.15 benar benar terjadi Gempa Besar, 7,9 SR.

Hati hati mengucapkan sesuatu yg buruk, yg awalnya hanya bermaksud ledekan atau becanda.

Jangan pernah ucapkan kata Gempa, Bom, Kebakaran, dll,yg pada dasarnya buruk, secara sembrono dan sembarangan, termasuk sebagai bahan ledekan atau candaan.

FILOSOFI KALAH MENANG





 FILOSOFI KALAH MENANG 
oleh Udho Boy Hendra

DALAM suatu Piala Dunia beberapa tahun silam (Piala Dunia 1990), Brasil tim kuat dan favorit juara, pernah menyerang habis-habisan kesebelasan Argentina. 

Pada waktu itu, 90 % Brasil menguasai permainan, praktis Argentina bertahan total, dan tak punya kesempatan melakukan serangan balik ke pertahanan Brasil.

Namun, dengan 1 serangan balik saja, Argentina ----yang hampir kritis---- akhirnya, memenangkan pertandingan waktu itu, dan Argentina lolos di babak berikutnya. Brasil tersingkir. Argentina  malah sampai ke Final, sebelum akhirnya dikalahkan Jerman 0-1. Jerman Juara, dan Argentina runner up.

Brasil yg terlalu songong, dan cenderung meremehkan Argentina tatkala itu, harus angkat koper., di babak 16 besar, padahal Brasil tetap digadang-gadang favorit juara tatkala itu.

Simpulan, yg menyerang tim lawan terus menerus, belum menjamin si penyerang menang. 

Maka, jangan pernah sombong dan terlalu yakin "menyerang musuh atau lawan", dan bukan mustahil justru menjadi berbalik : menderita kalah.

Semoga Bermanfaat